Jumat, 22 April 2011

Cerpen "CINTA INI BUKAN UNTUKKU"


                Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, dipagi cerah itu, Geby Alsberry, akrab disapa Geby, telah  rapi dengan seragam sekolah barunya itu, dan menjadi orang pertama yang menyantap sarapan pagi itu. Sekeluarga dikagetkan oleh sikap Geby yang drastis berubah. Geby merupakan sosok cewek yang pemalas, biasanya dialah yang tak pernah berpakaian rapi ke sekolah dan jarang sarapan pagi karena selalu bangun telat. Tapi pagi ini, Geby telah berubah, entah perubahannya hanyalah temporer saja atau untuk selamanya. Tak ada yang mengetahui sifat setiap orang, kecuali orang itu sendiri. Bagaimana Geby tidak rajin hari ini, hari inI adalah hari pertama ia memasuki sekolah barunya. Ia tak mau membuat masalah di hari pertama di sekolah barunya tersebut. Ia bersekolah di SMA Permata Bandung yang merupakan SMA terfavorit di Bandung
                Akhirnya, Gebypun menyelesaikan sarapan paginya, ia  tak sabar bertemu dengan teman-teman barunya nanti. Tiba-tiba adik Geby, si Robby menghampiri meja makan, dan melihat Kakanya Geby telah lebih dahulu dibandingnya.
                “ Kakak udah selesai sarapan ya . . . lho kok tumben seh kakak lebih dahulu dibanding aku dan ayah. Ada angin apa nhe, kak????”, tanya Robby bermaksud menyinggung kakaknya yang drastis berubah tersebut.
                “Hey,,, adikku yang paling nyebelin!!!! Emangnya nggak boleh ya kakak kayak gini, malah bagus lagi???? Kamu tuch kerjanya sirik aja ama kakak, bukannya nge-support kakak, malah nyindir kakak”, respon  Geby  yang  terlihat  agak  marah.
                “ Aduuuuch, dua anak Ibu, pagi-pagi udah mulai berantem. Napa seh kalian berdua nda pernah???, pamali lagi, pagi-pagi berantem di meja makan,” tanya Ibu mereka seraya menyodorkan segelas susu buat Robby.
                “ Ada apa lagi dengan anak-anak, bu!!!”, tanya Ayah mereka yang melihat Ibu  sedang memarahi Geby dan Robby.
                “Gini lho, yah!!! Emang susah ya, kalau punya anak, satu cowok dan satu cewek, berbeda jauh sifatnya, mana nda pernah mau akur lagi”, jawab Ibu sebel.
                “Udahlah,bu. Palingan nda lama lagi akur”, Ayah mencoba menenangkan Ibu.
“Bu, aku ke sekolah sekarang ajha ya, ini kan hari pertamaku di SMA Permata, jadi aku ingin memberi kesan yang baik ajha di awal masuk, biar nggak dibilangin anak nakal, bisa nggak bu???” tanya Geby seraya memotong pembicaraan Ibu dan Ayahnya.
“ Terserah kamu ajha, nak. Tapi, Ibu berharap, perubahan Geby saat ini tak hanya untuk  di awal masuk ajha, tapi untuk selamanya,” mulai ibu memberi nasehat paginya.
Gebypun meninggalkan rumah, dan tak lupa menyalimi tangan kedua orangtuanya. Dalam hati Geby berkata, “waagh,,, udah nggak sabar nhe tiba di sekolah. Huft,,, syukur ajha, tadi Ibu nggak lama ngasih nasehatnya,  biasanyakan lama. Oooopz,  masih pagi udah buat dosa lagi ama orangtua. Waduucccch..........”. Gebypun segera mempercepat langkah kakinya, sebab ia tak mau berlama-lama lagi.
Setibanya di sekolah, seluruh siswa disuruh berbaris rapi di tengah lapangan sekolah. Rupanya, ada pembagian kelas bagi seluruh siswa baru tersebut berdasarkan nilai yang mereka peroleh ketika UN  dan US SMP sebelumnya. Dan rupanya, Geby merupakan salah satu siswa unggulan di SMA Permata tersebut.
                Walaupun Geby merupakan sosok cewek yang pemalas, namun, Geby merupakan salah satu siswa terpintar di sekolah sebelumnya. Ia selalu  mendapat rangking pertama dan kejuaraan di berbagai lomba. Sehingga tak perlu heran, jika Geby merupakan salah satu siswa kelas unggulan di SMA Permata tersebut. Rupanya, terdapat dua kelas unggulan di sana, dan masing-masing terdiri atas 20 siswa. Permulaan yang baik, ia mempunyai teman-teman yang baik serta ramah-tamah pula. Dan akhirnya, ia menemukan sahabat-sahabat barunya, yaitu Reisya, Setphany, Nila, dan Melati. Mereka bersahabat sangat baik, dan membentuk suatu perkumpulan belajar bernama “Nichiobin, yang berarti minggu(Japanese).  Hari itu adalah awal pembentukkan kelompok mereka.
                Bagi Geby, masa-masa SMA sangat berbeda dengan masa-masa SMP.  Semenjak Geby bersekolah di SMA, ia telah berubah drastis, pola hidup-nyapun berubah total. Apakah semua itu karena faktor  perkembangan remaja???? Entahlah!!!!
                Setelah lama bersekolah di SMA Permata tersebut, rupanya, ia telah memendam perasaan terhadap salah satu siswa unggulan di kelas lain, cowok itu akrab disapa  Gebrian. Geby tak begitu mengenal Gebrian, tapi entah kenapa, Gebrianlah yang selalu melekat dalam fikirannya.
                Hari itu, Geby mengikuti lomba English Debate antar SMA se-kota Bandung. Namun, baru hari pertama perlombaan, grup Geby kalah, Gebypun sangat sedih dan berlinang air mata sepanjang perjalanan berbalik ke SMA Permata. Setibanya di kelas, semua teman-teman Geby terheran dengan sikap Geby. Lalu, para sahabat Gebypun segera mendekati Geby dan mencari tahu tentang sebenarnya apa yang telah terjadi pada Geby.
“ Geb,,,, apa yang terjadi denganmu? Gimana hasil lombanya, apakah berjalan dengan baik?”, tanya Nila berusaha mencari persoalan sesungguhnya.
Namun, Geby tak mau berkata sedikitpun. Ia hanya menangis dan menangis saja. Ia hanya menggelengkan kepalanya, seakan ia menjawab bahwa ia telah gagal dalam perlombaan tersebut.
“Geb, kami tahu kok perasaan kamu gimana, tapi kamu jangan  mudah berputus asa kayak gini donk, mungkin saat ini bukanlah keberuntunganmu, namun, suatu saat pasti Geby dapat memperoleh keberuntungan tersebut, percayalah Geb”, bujuk Reisya mencoba menenangkan Geby.
Namun,  Geby masih tetap saja melinangkan air matanya. Mereka maklum akan sifat Geby yang seperti ini, Geby adalah sosok cewek yang paling mudah down dan mudah bersedih akan kegagalannya tersebut alias cewek yang weepy atau mudah nangis.
                Tiba-tiba, Gebrian datang ke kelas Geby, dan ia teheran-heran melihat Geby menangis. Gebrianpun menghampiri Geby, lalu ia menghiburnya. Waaagghhh,,,,,, betapa riangnya Geby, Gebypun menjadi ceria kembali.
                Sahabat-sahabat Gebypun heran akan sifat Geby, tiba-tiba saja ia senang ketika dihibur oleh Gebrian.  Geby tak pernah sedikitpun menceritakan akan perasaannya terhadap Gebrian kepada sahabat-sahabatnya tersebut. Namun, mereka telah mencurigai sifat Geby yang belakangan ini sering memperhatikan Gebrian dari kejauhan, dan bahkan ia jadi salah tingkah ketika Gebrian berada di dekatnya. Dan akhirnya, suatu hari, mereka mempertanyakan semua itu kepada Geby, lalu Gebypun menceritakan semuanya kepada mereka.
                ‘’ Waagh,,, nggak nyangka, Geb. Rupanya kamu suka ya ama Gebrian??? Kita bisa kok jadi PHB alias penghubung kalian berdua, gimana teman-teman, is it a good idea???”, bujuk Melati berusaha meyakinkan Geby akan rencananya tersebut. Dan rupanya, Reisya, Nila, dan Stephany menyetujui ide Melati tersebut. Tentunya, Geby tak menolak tawaran para sahabatnya tersebut, karena ide tersebut bukannya akan merugika dirinya, malah menguntungkan dirinya.
                Hari itu, Geby  merasa bosan di rumah, tak ada hal mengasyikkan yang bisa ia lakukan. Dan alternatif satu-satunya yang bisa ia lakukan hanyalah facebookan. Ketika sedang asyik facebookan, rupanya ada seseorang yang memulai chattingan bersamanya, dan rupanya, orang tersebut adalah Gebrian. Hmb,,,, betapa senangnya Geby, Gebrian menyapa Geby dengan kata sugar,,, panggilan yang so sweet bagi Geby. Gebypun terheran akan Gebrian, apakah ia juga memendam rasa terhadapnya? Entahlah??? Geby cuman bisa berharap, tanpa mengetahui akan perasaan Gebrian terhadapnya. Gebypun semakin senang. Semenjak hari itulah, Geby sering chattingan dengan Gebrian lewat facebook, dan mereka berduapun semakin akrab. Selain lewat facebookan, mereka sering akrab lewat handphone seluller. Namun, herannya lagi, mereka tak kelihatan akrab di sekolah.  Mereka saling diam tanpa kata, dan saling malu namun sebenarnya mau, kayak lagunya : MAYA ft GITA GUTAWA.
                Suatu malam, handphone Geby berbunyi, tanda pesan masuk. Rupanya, itu adalah pesan dari Gebrian.  Rupanya, Gebrian menyatakan seluruh perasaannya kepada Geby, Geby begitu senang, rupanya cintanya kepada Gebrian tak bertepuk sebelah tangan. Hari itu adalah hari mereka jadian.
                Keesokan harinya, Geby menceritakan semua yang terjadi semalam kepada para sahabatnya. Rupanya, para sahabatnya tersebut telah menjalankan misi mereka untuk menjadi PHB antara Geby dan Gebrian tanpa sepengetahuan Geby sediktpun.
                “Surprize . . .  selamat yach sahabatq?????  Kamu dah nggak jomblo lagi  sekarang”, teriak Reisya,Nila,Melati, dan Stephany seraya memberikan selamat buat Geby.
                “ Maaf ya, Geb, kita nggak pernah ceritain ke kamu sebelumnya, karena kami mau ngasih surprize buat kamu. Rupanya Gebrian juga udah lama lho nyimpan perasaannya pada kamu”, bujuk Stephany.
                “Kamu nggak marahkan, Geb”  sambung Nila dengan penuh harapan.
                “ Nyantai ajha lagi,,,,!!!”, singkat Geby.
                “Kamu marah ya, Geb???? Kok  jawabnya singkat gitu sech, kayaknya kamu marah dech!! Please, kamu jangan marah ya, Geb”, mohon  Melati dengan wajah sedihnya.
                “Ya ampun,, temand-temand, buat apa saya marah sama kalian semua, lagian saya mau berterima kasih sama kalian semua, makasih ya sahabat, you are my best close friends”,  respon Geby mencoba menenangkan para sahabatnya yang barusan saja ia kerjain.
                Geby begitu senang berpacaran dengan Gebrian, sebab Gebrian adalah sosok cowok yang sangat romantis. Ia seringkali memberikan hadiah kepada Geby, dan ia selalu tahu apa yang disukai Geby, tanpa bertanya pada Geby  sebelumnya.
                Namun, setelah 3 bulan menjalin hubungan tersebut, rupanya hubungan mereka tersebut terlarang. Orangtua Geby dan Gebrian tak mengizinkan  mereka, orangtua mereka mewajibkan mereka  untuk bersekolah dulu dan tak sedikitpun mengenal pacaran.
                Geby tak ingin berdusta kepada kedua orangtuanya, dan Gebypun tak ingin memutuskan Gebrian. Karena bagi Geby,  Gebrian adalah cinta pertama dan terakhir Geby. Namun, Geby lebih memilih untuk memutuskan hubungannya tersebut. Karena cinta terhadap orangtua lebih utama dibandingkan dengan Sang Kekasih. Menurutnya, cinta itu tak harus saling memiliki, tak berarti harus pacaran. Ini semua Geby lakukan demi orangtuanya, Geby sangat menyayangi kedua orangtuanya tersebut. Orangtua Geby telah berupaya mencari biaya pendidikan buatnya dan adiknya.  Geby tak ingin mengecewakan kedua orangtuanya tersebut.
                Akhirnya, hari itu, Geby telah siap mengambil keputusan untuk memutuskan Gebrian. Rupanya Gebrian juga sangat menyayangi Ibunya, namun keputusan Geby tersebut telah membuat hati Gebrian sangatttt sakitttt. Dua minggu lamanya mereka tak saling sapa, hidup Geby begitu sepi, Gebypun sering mengurung diri dalam kamar.
                Geby dan Gebrian tak kuat dengan keadaan seperti ini. Akhirnya, mereka lebih memilih untuk berteman, namun  dihati mereka tetap ada rasa sayang yang terpendam. Mereka akan menunggu waktu untuk bisa bersama lagi itu tiba. Sampai kapanpun itu.
                Akhirnya, Geby pun lulus dalam UN SMA. Tak terasa, Gebypun akan menduduki bangku kuliah. Geby memilih mengambil jurusan kedokteran, karena itulah cita-cita Geby sejak kecil. Saat ini Geby telah tumbuh dewasa, terfikir dalam benaknya dengan cintanya terhadap Gebrian yang telah lama terpendam tersebut.
                Dan akhirnya, pada suatu malam, Geby memutuskan untuk menanyai kedua orangtuanya tentang perasaan cintanya. Betapa bahagianya Geby, kedua orangtuanya telah mengizinkannya.
                Tak lupa ia mengabarkan Gebrian mengenai hal itu.  Merekapun menjalin kembali hubungan mereka yang telah lama sirna.
                Suatu hari, orangtua Geby dan Gebrian ingin mengadakan pertemuan sekaligus acara makan malam bersama. Acara makan malam tersebut bertempat di kediaman kedua orangtua Geby. Sebelumnya, Orangtua Geby dan Gebrian tak pernah saling jumpa walau sekalipun. Rupanya, orangtua mereka pernah saling kenal  sebelumnya.
                Melihat  kedua orangtuanya tersebut, Geby dan Gebrianpun seolah bingung. Seolah-olah ada yang disembunyikan oleh mereka. Akhirnya, acara makan malam-pun usai sudah. Gebrian dan Ibunyapun kembali ke rumah.
                Keesokan harinya, Ibu Geby menghampiri Geby yang tengah siap-siap ke kampus.
                “ Geb, boleh nggak, ibu minta nomor Handphone Ibunya Gebrian?”, tanya Ibu Geby dengan wajah sendu.
                “Bolehlah, bu!!! Masa sech aku nggak mau ngasih, itu juga udah keterlaluan banget kalau aku nggak mau ngasih”, jawab Geby sambil menyodorkan Handphonenya kepada Ibunya tanpa pikir panjang sebelumnya.
                Geby merasa heran akan sikap Ayah dan Ibunya yang berubah semenjak acara semalam. Namun, Geby tak terlalu mempersoalkannya.
                Keesokan harinya, Gebrian dan Ibunya datang ke rumah Geby. Geby sangat heran, biasanya kalau Gebrian ingin ke rumah Geby, ia selalu saja mengabari Geby. Namun kali ini, Gebrian sama sekali tak mengabarinya. Rupanya, Gebrian tak mengetahui hal tersebut. Awalnya, Ibunya hanya meminta Gebrian untuk mengantarnya ke jalan alamat Geby bertempat tinggal. Namun, Ibunya tak memberitahukan Gebrian bahwa ia akan ke rumah Geby, sehingga ia tak mengabari Geby. Gebrian juga heran akan sifat Ibunya akhir-akhir ini.
                Akhirnya, kamipun memulai perbincangan tersebut di ruang tamu. Rupanya, ada yang ingin Ayah dan Ibu sampaikan kepada Geby. Ternyata, Geby adalah saudara kandung Gebrian dan Ibu Gebrian adalah Ibu Kandung Geby. Awalnya, Gebi dan Gebrian tak mempercayai hal itu. Namun, setelah mendengar kisah yang sebenarnya. Geby tak mampu berkata apa-apa, yang mampu ia lakukan hanyalah melinangkan air mata.
                Dulunya,  Ibu angkat Geby mandul dan tak mampu menghasilkan anak. Setelah 6 tahun menikah, akhirnya, Ayah dan Ibu angkat Geby berusaha mencari anak yang akan mereka adopsi. Pada waktu itu, Ibu Gebrian sedang dilanda kesusahan, rumah mereka kebakaran dan seluruh  harta mereka ludes termakan si jago merah. Kejadian tersebut mengakibatkan Ayah Gebrian meninggal dunia, Ibu Gebrian tak sanggup menerima cobaan tersebut, apalagi pada saat itu, ia tengah mengandung Geby, dan Gebrian sedang berumur 9 bulan.
                Orangtua angkat Geby dan orangtua kandung Geby dahulunya merupakan tetanga dekat. Awalnya, orangtua angkat Geby ingin mengadopsi Gebrian sebagai anaknya, namun, Ibu Gebrian sangat sayang pada Gebrian dan tak ingin melepas Gebrian. Akhirnya, orangtua angkat Gebypun memilih untuk menunggu Geby lahir, lalu mengapdosinya. Semenjak kejadian itulah, Gebrian dan Ibunya pergi jauh dari kehidupan Geby. Namun, takdir berkata lain, Geby dan Ibu kandungnya tak dapat dipisahkan. Mereka bertemu kembali dalam keadaan yang sangat menyakitkan.
                Geby tak menyangka, pengorbanan Geby menunggu Gebrian pada waktunya itu sia-sia. Ia telah mencintai Gebrian selama 4 tahun lamanya, dan itu bukanlah waktu yang singkat, namun, cinta Gebrian hanya dapat ia miliki sebagai kakak  bukan sebagai kekasih.
                Geby tak dapat menyalahkan takdir, karena baginya Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik kepada para hambanya. Kini Geby telah menemukan sosok Ibu Kandungnya, dan itulah anugerah terbesar bagi Geby selama hidupnya yang diberikan oleh Tuhan kepadanya. Gebypun tak akan melupakan Ayah dan Ibu angkatnya yang telah merawatnya dan mendidiknya hingga seperti ini. Geby sangat bersyukur karena memiliki dua sosok orangtua yang sangat menyayanginya. Walaupun cintanya terhadap Gebrian sebagai kekasih tak dapat ia remuk kembali, namun, ia akan selalu mencintai Gebrian sebagai kakak tercintanya. Walaupun awalnya sakit, lama-kelamaan Gebypun bisa menjalaninya. Dan berusaha mencari sosok pengganti Gebrian bagi dirinya.
               





2 komentar:

  1. thankz artikenya bagus. lam kenal km bau2x bgian mana. Saya baru nulis posting baru ne jadi kunjungi juga blog ku ya. nanti kita bisa tukaran link.

    BalasHapus
  2. iyeeee.. thans,, bau2 dibagian pusat kota jhe, okokok,,

    BalasHapus